INSPIRASI MINGGU SORE
“Yang
baik, tak akan sia-sia”. Kata inilah yang selalu membuat
Nawa bersemangat, membangkitkan semangat dikala semangat itu pudar dikarenakan
berbagai faktor. Melakukan kebaikan memang tak semerta-merta laangsung terlihat
dampak atau efeknya secara langsung. Ada sebagian kebaikan yang dampak atau
efeknya akan muncul di kemudian hari atau bahkan muncul pada kehidupan
berikutnya, kehidupan setelah mati.
Kehidupan setelah mati?
Setelah kematian masih kah ada kehidupan yang akan kita jalani? Yupz, dengan
lantang Nawa akan menjawab “IYA, ADA”.
Sebagai manusia yang memiliki keyakinan akan Agama dan adanya Sang Maha
Pencipta, kita pasti tau akan hal itu, kehidupan akhirat. Memang tak akan ada
satu manusia pun yang tau pasti bagaimana kehidupan itu nantinya. Tapi, Sang
Maha Pencipta sudah menjelaskan gambaran akan hal itu, kehidupan setelah
kematian, akhirat. Dimana orang yang baik akan mendapatkan balasan yang baik,
begitu pula sebaliknya. Semua tergantung pada usaha kita di dunia ini, kehidupan
yang sekarang.
Bukan hanya kehidupan
setelah kematian yang benar-benar mutlak rahasia Sang Maha Pencipta, bahkan
hidup kita ini adalah rahasia-Nya. Rahasia yang sudah mulai kita jalani dan
ketahui. Sedangkan sisa hidup kita, yaitu “BESOK”
dan seterusnya, sampai kita berpulang kepada-Nya, lagi-lagi adalah mutlak
rahasia-Nya. Lantas, apa yang akan kita lakukan? Yang bisa kita lakukan tentu
ialah rencana, melakukan hal-hal baik yang sudah merupakan kodrat kita sebagai
manusia. Tak perlu bertanya, apakah rencana itu? Banyak!!! Banyak sekali
rencana kebaikan yang bisa kita rencanakan. Entah itu merupakan rencana baik
buat diri sendiri, orang lain, bahkan untuk Negara kita tercinta ini,
MERDEKA!!! MERDEKA!!! MERDEKA!!! Tentunya juga termasuk di dalam itu semua adalah
“kewajiban” kita pada Sang Maha
Pencipta.
Kewajiban? Yah,
kewajiban kita sebagai makhluk-Nya. Jikalau kita sudah memenuhi kewajiban itu,
maka kita akan tau mana yang terbaik. Hak? Hal ini tak perlu kita pertanyakan
lagi!!! Setelah kita memenuhi kewajiban, hak pasti akan mendampingi, itulah
hokum alam ini. Bahkan terkadang sebelum kita bisa atau mampu memenuhi
kewajiban, hak sudah datang terlebih dahulu dan tetap datang dan datang lagi
berdampingan dengan kewajiban.
Contohnya? Ambil saja
contoh ketika kita baru dilahirkan ke dunia ini. Dikala kita masih belum bisa
dan mampu melaksanakan kewajiban, entah pada Sang Pencipta yaitu ibadah atau
kepada kedua orang tua kita, terutama “Ibu”.
Ngomong-ngomong soal ibu, Nawa jadi kangen sama Umi dan keluarga di rumah
nih….hehehehehe. Oke, mari dilanjutkan. Bukankan ketika itu, ketika kita belum
bisa dan mampu untuk melakukan kewajiban, hak sudah datang terlebih dahulu?
Yah, lagi-lagi Sang Maha Pencipta berperan disini. Kemurahan rahmat-Nya telah
memberikan kita hak itu. Apa itu? Salah satunya ialah “Kasih Sayang Orang Tua”. Yah, rahmat itu adalah anugerah yang Sang
Maha Pencipta berikan kepada kita. Dimana kita dirawat oleh kedua orang tua
kita. Meskipun kita tau itu juga merupakan kewajiban orang tua kita kepada kita
anak-anaaknya. Namun, apakah orang tua kita menganggap itu sebagai kewajiaban?
Kalau kata Nawa tidak, kawan-kawan!!! Orang tua kita melakukannya dengan tulus,
tanpa perlu berpikir itu adalah kewajibannya atau bukan. Benar kan? Mereka tak
akan pernah memikirkannya, yang mereka pikirkan adalah bagaimana anaknya
mendapatkan yang terbaik bahkan menjadi yang lebih baik dari mereka di masa
depan nantinya.
Itu adalah satu
diantara berjuta-juta atau bahkan “tak
terhingga” dari kebaikan orang tua kita. Apakah Sang Maha Pencipta
berperan? Dengan lantang, Nawa akan menjawab “IYAA”. Bukankah orang tua kita juga merupakan makhluk ciptaan Sang
Maha Pencipta? Orang tua diciptakan sebagai pengarah dan pendamping kita di
dunia. Tentunya itu juga tak lepas dari pengawasan dan takdir Sang Maha
Pencipta. Intinya, Sang Maha Pencipta selalu berperan di dalamnya, kehidupan
kita.
Rancangkan rencanamu
sebaik mungkin kawan. Persiapkan rencana baik itu, jangka pendek atau jangka
panjaang. Meskipun, tak semua rencana itu akan berjalan, yang berjalan pun
belum tentu lancar. Namun, di sanalah “USAHA”
kita di uji. Apakah kita mau benar-benar berusaha atau tidak? Mudah-mudahan kita diberikan semaangat dan
semangat yang akan selalu tumbuh untuk membantu kita berusaha melakukan yang
baik. Semangat!!! Semangat!!! Semangat!!!
Hmmm…. Nawa rasa cukup
sekian yah buat yang satu ini. Marilah berbuat baik karena yang baik tak akan
sia-sia. Nawa percaya itu dan secara disadari atau tidak, itu sudah terbukti
!!!
See you later, we will
get better :D
Arigatou buat yang
udaa mau baca :D
Komentar
Posting Komentar