Nge-GALAU
Hari ini 24 Desember 2012 di kehidupan nyata,
sedangkan 23 Desember 2012 di dunia blogger ini tepatnya. Pagi ini Nawa kembali
dengan cerita hati yang lagi-lagi tak tertebak keadaannya. Galau kembali
melanda, kembali menenggelamkan hati ini. Tenggelamnya hati dalam artian Nawa
ini bukan berarti kehilangan semangat yah, bukan sama sekali. Hanya saja ada
sedikit gejolak yang kembali membuat diri ini ngerasa gimana gitu, bingung,
nggak tau harus bagaimana.
Jujur, Nawa kangen banget sama seseorang.
Seseorang yang bener-bener Nawa sayangi dan mengajarkan banyak hal. Mungkin,
kalau Nawa terus saja menghindar seperti ini, dengan berpura-pura seolah nggak
terjadi apa-apa alias everything is fine,
rasa rindu ini akan semakin menggunung. Tau nggak, dulunya rasa rindu ini
adalah rasa sakit. Di saat semua perjuangan dilakukan dan hampir mencapai
klimaks, harapan sedikit muncul sehingga kembali membakar semangat perjuangan
tersebut. Namun, ketika semangat perjuangan sudah kembali membara, sesuatu hal
yang besar terjadi. Sesuatu yang bukan hanya melenyapkan semangat perjuangan
itu, tapi mungkin tak akan membuat semangat yang sama kembali tumbuh.
Itulah awal dari rasa rindu ini. Lambat laun,
sekarang rasa rindu ini sudah tumbuh begitu besarnya. Rasa besar yang
memberikan sebuah penyadaran diri, kepada Nawa tentunya. Tapi, jujur, Nawa
nggak pernah nyesel sama semua perjuangan yang telah lakuin buat dia selama
ini, bahkan sampai sekarang bila memang dia memang memerlukan bantuan. Nawa
seneng, karena Nawa bener-bener sayang sama seseorang yang satu ini. Perjuangan
yang dulu pun selalu membuat Nawa tertawa bila mengingatnya, perjuangan yang
Nawa mulai 29 April 2011 tahun lalu. Hehehehehe….masih inget banget tuh Nawa
sama tanggalnya. Sebenernya sih, juga bukan perjuangan pertama, namun pada hari
itu merupakan awal titik baliknya buat Nawa.
Waktu itu, malem tepatnya, masih Sabtu
tepatnya. Bermula dari tempat persewaan komik dengan komik detective conan sebagai pilihannya. Hal itu berlanjut pada kursi
besi tepat menghadap di tengah-tengah kantor Bupati Jember yang penuh dengan
cahaya berwarna-warni di bagian atasnya. Dua warna yang Nawa inget yaitu biru
tua sama warna lampu yang dipasang dipanggung pertunjukan konser, kuning
terang. Ekspresi wajahnya saja Nawa masih inget, dengan memanyunkan bibir
bawahnya, bener-bener orang yang Nawa
sayangi, forever, maybe, but forever will be over. Tapi itulah titik balik
perjuangan yang Nawa maksudkan tadi. Perjuangan yang sepertinya mulai redup,
sepertinya, belum mau padam.
Pagi ini, rasa rindu ini sedikit memuncak,
sehingga Nawa menuliskannya dalam tulisan ini. Sebagian orang boleh saja
berpikiran kalau dia itu bodoh dengan semua perjuangan yang sudah Nawa
lakuakan. Tapi buat Nawa, dia itu bukannya bodoh, dia itu sedang jatuh cinta dan
Nawa juga ngerasa perjuangan Nawa belum ada apa-apanya. Tau sendiri kan gimana
kalau seseorang sedang jatuh cinta, dia itu sedang jatuh cinta :D.
How about now? Komunikasi tetep jalan,
meskipun sudah tak sesering dulu, sama-sama sibuk dengan kuliah, biasalah. Tapi
disaat dia butuh bantuan, Nawa pasti akan bantu selama bisa, dengan sepenuh
hati. Dan dia juga akan tetep menjadi “my
dd’ ever”, satu-satunya orang yang Nawa panggil dd’. Hanya saja, sekarang
Nawa nggak berani ngungkapin rindu ini, bener-bener tak mempunyai keberanian
untuk itu. Tapi lebih tepatnya bukan tak punya keberanian, hanya saja bukan
tempat/waktu yang bagus untuk bilang seperti di itu dikala bertepuk sebelah
tangan seperti sekarang. Terlalu beresiko, salah paham kemungkinan besar terjadi,
mungkin, yang namanya mungkin sih memang bisa terjadi apa nggak sih. Tapi……ya
begitulah. Hehehehehe…. Jangankan untuk bilang rindu, kangen, dan semacamnya,
untuk sms duluan saja Nawa masih agak-agak ga berani, kecuali dia sms duluan.
Entah ini berlebihan atau gimana, yang jelas Nawa ngerasa begitu.
Nyesel? Nggak sama sekali. Ada juga yang
bilang, “orang pinter nggak akan melakukan hal yang sama berkali-kali”. Tapi
Nawa jawab saja, “aku nggak sepinter dugaanmu kok”. Yang jelas, Nawa tetep
sayang dd’. Satu yang ingin Nawa jaga dari dd’ meskipun tak bisa mendapat
hatinya adalah “senyum”. Senyuman dd’
sangat berarti buat Nawa. Apa aja akan tetap akan Nawa lakuin untuk menjaga
senyum dd’. Entah itu dalam bentuk bantuan, canda’an, ataupun yang lainnya,
selagi Nawa bisa dan memang diharapkan untuk membantu. Hehehehehe….agak sedikit
gombal mungkin, tapi tak apalah, sudah terucap pula. That’s all from abang for
you, dd’. Keep smile and study hard yah. Sekian deh, buat curhatan pagi ini,
pagi yang dimulai dengan rasa galau, galau, dan galau. Galau yang indah, karena
galau-nya tentang dd’….hehehehehehe.
Arigatou buat yang sudah nyempetin baca :D
See you later, we will get better :D
Komentar
Posting Komentar