AKU MASIH INGAT KENANGAN ITU

Aku masih ingat kenangan itu.
Saat masih tersipu malu,
ketika saling bertemu,
menatap tak menaruh ragu.


Aku masih ingat kenangan itu.
Saat masih menaruh rindu,
mendengar lagu-lagu yang sendu,
padahal tak bertemu belum sewindu.

Aku masih ingat kenangan itu.
Sepintas hanya menyeru,
melalui camar-camar yang merdu,
dengan kicau-kicau yang beradu,
merayu.

Aku masih ingat kenangan itu.
Suatu sore di taman kota.
Saling bertatap sepasang mata.
Mengisyaratkan aroma cinta,
yang meluruhkan ranah logika.

Aku masih ingat kenangan itu.
Sekian hari yang menyenangkan,
sekian hari yang dinantikan,
dan sekian hari yang diharapkan,
terus berulang-ulang.
Bahkan tanpa adanya selang.

Aku masih ingat kenangan itu.
Hingga suatu sore di tempat berbeda,
berbalik semua yang sudah ada.
Hilang semua tawa dan canda,
sesaat hening serupa keranda.

Aku masih ingat kenangan itu.
Sampai akhirnya bibir tak terkatup.
Lalu terlepas kata yang menjadi penutup,
semua rasa yang sudah termaktub(p).

Aku masih ingat kenangan itu.
Hingga kini,
saat masih di sini,
seperti malam ini,
di atas tempat duduk besi ini,
yang dulu hitam berwarna biru kini,
sendiri,
atau cocok disebut menyendiri.

Paiton, 14-1-2017.
-Nawafil-
#sehariSATU

Komentar

Postingan Populer