BULAN
Bulan.
Cahayanya benderang di kala malam.
Saat sang surya telah berpulang.
Dan camar-camar kembali dari petualang.
Meski bukan hakikat keaslian,
karena semua berkat gemintang.
Bulan.
Seolah bertengger kokoh di kerajaan malam.
Putih benderang,
dan terkadang kuning keemasan.
Padahal semua hanyalah bias,
dari cahaya para gemintang.
Bulan.
Ia-nya sungguh hanyalah gelap.
Kelam yang juga mencekat.
Pekat serupa langit malam,
yang ditinggalkan matahari tenggelam.
Bulan.
Karena gemintang Ia-nya bersinar.
Karena gemintang Ia-nya berbinar.
Terang hingga tersiar,
pada sebagian belahan bumi.
Bulan.
Meski hanya bias,
hadirnya tetaplah membekas.
Padahal bintang-bintang,
yang kian banyak membentang,
tetap saja bermain di belakang.
Hingga siap untuk dilupakan.
Paiton, 11-1-2017.
-Nawafil Fil-
#sehariSATU
Cahayanya benderang di kala malam.
Saat sang surya telah berpulang.
Dan camar-camar kembali dari petualang.
Meski bukan hakikat keaslian,
karena semua berkat gemintang.
Bulan.
Seolah bertengger kokoh di kerajaan malam.
Putih benderang,
dan terkadang kuning keemasan.
Padahal semua hanyalah bias,
dari cahaya para gemintang.
Bulan.
Ia-nya sungguh hanyalah gelap.
Kelam yang juga mencekat.
Pekat serupa langit malam,
yang ditinggalkan matahari tenggelam.
Bulan.
Karena gemintang Ia-nya bersinar.
Karena gemintang Ia-nya berbinar.
Terang hingga tersiar,
pada sebagian belahan bumi.
Bulan.
Meski hanya bias,
hadirnya tetaplah membekas.
Padahal bintang-bintang,
yang kian banyak membentang,
tetap saja bermain di belakang.
Hingga siap untuk dilupakan.
Paiton, 11-1-2017.
-Nawafil Fil-
#sehariSATU
Komentar
Posting Komentar