DI UJUNG FEBRUARI

Menipisnya hujan yang biasanya kerap membasuh bumi,
menjadi tanda bahwa Februari memasuki minggu terakhir.
Dan sebentar lagi akan datang Maret,
dengan kemaraunya yang renta.


Kali ini rintiknya berhasil menangkap basah,
dua remeja yang terjebak asmara.
Di bawah tirai jingganya senja.
Mereka tidaklah sadar,
bahwa rasa yang mereka adu,
juga akan menemui akhir,
serupa Februari.
Bahkan lebih dulu.

Di mana kemudian,
di bawah kilau gemintang,
cemburu datang tidak terhadang,
tanpa pula diundang.
Dan rintik pun menemukan temannya,
mengalir dari balik pelupuk mata,
menyapu muka pipi nyaris rata,
tanpa sedikit pun keluar kata.

Isak akhirnya pecah.
Padahal tak ada keinginan,
diantara mereka memecahnya.
"Malam sialan!", katamu.
Sampai pada akhirnya,
dalam cekam asin airmata,
rindu yang akan terbunuh windu,
semuanya menjadi sendu,
dan terpaksa berlalu.
Pilu.

Paiton, 21-2-2017.
-Nawafil Fil-
#sehariSATU

Komentar

Postingan Populer