DIAM-DIAM RINDU

Pagi ini memanglah beda.
Ketika semua tak berawal canda.
Hujan pun turun dengan derasnya.
Setelah gagal meramalkannya.


Diam-diam rindu meregang.
Pada detak jantung meradang.
Dengan geliat nada riang.
Suara hati isyarat sayang.

Diam-diam rindu itu mengambang.
Terkapar pada kaca yang renggang.
Dengan basah merupa embun.
Dan bayang wajah yang tak merabun.

Ini tentang dirimu,
yang dulu ada untuk merayu.
Aku rindukan semua itu.
Mulai ucapan selamat pagi,
dengan senyuman yang mengiringi.

Diam-diam rindu itu memang tak hilang.
Meski luluh,
bersanding lantak.
Sehingga lelah,
yang memaksa untuk mengalah.

Dan sekali lagi.
Diam-diam rindu itu tetaplah ada.
Tetaplah nyata menyesak jiwa.
Akan tertuju,
untukmu saja.

Paiton, 20-12-2016.
-Nawafil Fil-
#sehariSATU

Komentar

Postingan Populer