HAI NONA (III)

Hai Nona.
Puisi ini untukmu.
Yang kurindu senyum manismu.
Dan juga teduh tatap matamu.
Seperti tampak dalam tatapku.


Hai Nona.
Puisi ini untukmu.
Yang merona warna pipimu.
Hingga terkadang salah tingkahmu.
Di saat bertukar senyum denganku,
di lorong itu.

Hai Nona.
Puisi ini untukmu.
Yang menyapa dengan pemalu.
Di saat sengaja kita bertemu.
Padahal kesempatan memanggil namamu,
juga kutunggu.

Hai Nona.
Puisi ini untukmu.
Yang kujadikan sajak doaku.
Dengan bening kata inginku,
juga hening makna harapku,
dan kening cinta hatiku.

Paiton, 7-1-2017.
-Nawafil Fil-
#sehariSATU

Komentar

Postingan Populer