HAI NONA (V)

Hai Nona.
Apakah kau kupu-kupu untukku?
Pembuah bunga-bunga rinduku,
yang hinggap di kelopak mataku.
Hingga menarikku ke dalam lamun,
tentang dirimu.


Hai Nona.
Apakah kau kupu-kupu untukku?
Penebar serbuk sari cintaku.
Hingga berwarna-warni taman bunga cintaku,
dengan adanya dirimu,
perempuan kupu-kupuku.

Hai Nona.
Apakah kau kupu-kupu untukku?
Terbang dengan sayap-sayap pengharapanku.
Barangkali terlihat kuat,
namun sejatinya rapuh,
meski jelas keindahannya.

Tapi bukankah memang begitu,
hakikat sang kupu-kupu.
Rapat menyimpan rahasia miliknya.
Hingga sanggup membutakan siapapun,
yang melihatnya,
sepintas saja.

Ada kesungguhan dalam pembuahan bunga-bunga rindunya,
ada kesetiaan dalam pembuahan serbuk sari cintanya,
dan ada kekuatan dalam menerbangkan sayap-sayap pengharapannya.
Meski sejatinya memiliki kerapuhan yang jelas dalam sayap-sayap tersebut.
Hingga akhirnya dapat memungkinkan adanya ketidakpastian,
dalam kesungguhannya,
kesetiaannya,
bahkan kekuatan yang dimilikinya.

Paiton, 15-1-2017.
-Nawafil Fil-
#sehariSATU

Komentar

Postingan Populer