HUJAN (II)

Ketika hujan.
Udara malam menjadi semakin lembab.
Dengan anginnya yang turut sembab.
Seakan mengukuhkan rindu,
yang telah lama mengendap.


Ketika hujan.
Bulan takluk tak menampakkan raga.
Dengan gemintang yang seolah padam.
Ditutup kawan awan hitam, pekat.
Menyeruakkan rasa yang masih melekat.

Ketika hujan.
Rintiknya gaduh di dedaunan.
Seolah memainkan sebuah alunan.
Nyanyikan hati yang sedang mengenang.

Ketika hujan.
Semuanya menjadi basah.
Dengan dada yang turut resah.
Dan juga isak yang terlihat pasrah.
Karena kekasih yang telah pisah,
terpanggil sang Penciptanya.

Paiton, 30-12-2016.
-Nawafil Fil-
#sehariSATU

Komentar

Postingan Populer