NARASI KERINDUANKU
Bolehkah aku merindukannya(?)
Akan jejak-jejak kaki yang terhapus,
oleh ombak di bibir pantaimu.
Akan siluwet wajah yang terlukis,
dari pendaran jingganya senja.
Hangat meski menyilaukan.
Namun entahlah.
Bukankah aku hanya sejenak menyinggahi hatimu..?
Hanya sebatas ubur-ubur yang menyengat pada telapak,
kaki sebelah kiriku.
Kemudian kau tertawa.
Mendapatiku berlompat-lompat kecil,
sedang kakiku terangkat satu,
juga mulutku yang sedikit mengadu.
Sesak rasanya merinduimu, Sayang.
Mengulang bias-bias terekam,
yang karam,
hingga tersibak sisi lainku yang kelam.
Padahal kau telah terdiam sebelum Matahari,
dan Bulan, Tuhan persandingkan.
Di antara nisan ragamu terlentang.
Membaring terbungkus kafan.
Kali ini di pantaimu,
kuhanyutkan rangkaian mimpi untuk yang kesekian.
Sesekali sosoknya hadir di bibir pantaimu.
Menagih janjiku, janjimu,
yang usang terbayang semu.
Mengalir besama kenangan-kenangan akanmu,
dari hulu hingga muara.
Kali ini di pantaimu,
benar-benar aku diperdiamkan,
dipeluk erat gumpalan sepi,
yang sekali lagi datang menemani,
padahal lama untuknya pergi.
Paiton, 8-3-2017.
-Nawafil Fil-
#sehariSATU
Akan jejak-jejak kaki yang terhapus,
oleh ombak di bibir pantaimu.
Akan siluwet wajah yang terlukis,
dari pendaran jingganya senja.
Hangat meski menyilaukan.
Namun entahlah.
Bukankah aku hanya sejenak menyinggahi hatimu..?
Hanya sebatas ubur-ubur yang menyengat pada telapak,
kaki sebelah kiriku.
Kemudian kau tertawa.
Mendapatiku berlompat-lompat kecil,
sedang kakiku terangkat satu,
juga mulutku yang sedikit mengadu.
Sesak rasanya merinduimu, Sayang.
Mengulang bias-bias terekam,
yang karam,
hingga tersibak sisi lainku yang kelam.
Padahal kau telah terdiam sebelum Matahari,
dan Bulan, Tuhan persandingkan.
Di antara nisan ragamu terlentang.
Membaring terbungkus kafan.
Kali ini di pantaimu,
kuhanyutkan rangkaian mimpi untuk yang kesekian.
Sesekali sosoknya hadir di bibir pantaimu.
Menagih janjiku, janjimu,
yang usang terbayang semu.
Mengalir besama kenangan-kenangan akanmu,
dari hulu hingga muara.
Kali ini di pantaimu,
benar-benar aku diperdiamkan,
dipeluk erat gumpalan sepi,
yang sekali lagi datang menemani,
padahal lama untuknya pergi.
Paiton, 8-3-2017.
-Nawafil Fil-
#sehariSATU
Komentar
Posting Komentar