PERCUMA
Percuma.
Jika lautan kasih telah ditelantarkan.
Dan hamparan rindu telah terpudarkan.
Meski berulang kau coba munculkan rasa.
Layaknya kembali membangun asa.
Percuma.
Karena senyumnya yang lalu.
Kini terlihat semakin semu.
Akan serupa bayang yang menggelap.
Selimuti cinta yang dipaksa terlelap.
Percuma.
Jika kau sendiri yang terus tenggelam.
Terkapar penuh dalam liang kelemasan.
Melukis wajah di balik angan.
Meski meninggi ke atas langit yang akan mengelam.
Percuma.
Karena luka hatimu telah menganga.
Kian berteman dengan hampa yang merenggut tawa.
Hingga sulit tergambar rasa.
Di kanvas senja yang porak-poranda.
Lantas,
dengar dan lihat saja.
Hembus angin yang berdesir pilu.
Lambai nyiur yang memberi isyarat . . .
"Selamat tinggal",
dari cintanya.
Jember, 17-12-2016.
-Nawafil Fil-
#sehariSATU
Jika lautan kasih telah ditelantarkan.
Dan hamparan rindu telah terpudarkan.
Meski berulang kau coba munculkan rasa.
Layaknya kembali membangun asa.
Percuma.
Karena senyumnya yang lalu.
Kini terlihat semakin semu.
Akan serupa bayang yang menggelap.
Selimuti cinta yang dipaksa terlelap.
Percuma.
Jika kau sendiri yang terus tenggelam.
Terkapar penuh dalam liang kelemasan.
Melukis wajah di balik angan.
Meski meninggi ke atas langit yang akan mengelam.
Percuma.
Karena luka hatimu telah menganga.
Kian berteman dengan hampa yang merenggut tawa.
Hingga sulit tergambar rasa.
Di kanvas senja yang porak-poranda.
Lantas,
dengar dan lihat saja.
Hembus angin yang berdesir pilu.
Lambai nyiur yang memberi isyarat . . .
"Selamat tinggal",
dari cintanya.
Jember, 17-12-2016.
-Nawafil Fil-
#sehariSATU
Komentar
Posting Komentar