PERTEMUAN TERAKHIR ITU

Kita pun hanya menghujani pertemuan itu.
Menjadi airmata yang membanjir.
Membasahi kulit yang menjelma kelabu.
Menyatu bersama isak lirih di pintu bibir.


Lalu kau pergi di tengah senja.
Berteman pilu yang sedang meraja.
Terlukislah siluwet-siluwet yang kelam.
Layaknya harap yang mulai tenggelam.

Namun aku masih terpaku.
Mematung dengan dinginnya kalbu.
Memaki pada hening-hening yang bersatu.
Seolah menampik riuhnya perpisahan itu.

Ah, mungkin hanya kicau burung hantu.
Atau jingganya langit senja saja.
Yang mampu menjelaskan;
Bahwa sunyi itu bukannya diam.
Bahwa sunyi itu penuh dengan rahasia.

Jember, 15-12-2016.
-Nawafil Fil-
#sehariSATU

Komentar

Postingan Populer