PESAN PERPISAHAN DI UJUNG PENGHUJAN
Dari balik jendela, ia menatap hujan yang menderu lebat.
Menghempas daun-daun yang berpegang pada pohon, erat.
Hingga akhirnya jatuh, terapung di atas genangan.
Tanpa bertanya apakah ia sanggup melipat kenangan.
Tentang dia yang telah dilepaskan.
Dari balik mata, sederat kenangan pecah.
Bersama kedua pipi yang mulai basah.
Berbau beberapa desah, resah,
dan juga gelisah.
Tanpa bertanya apakah ia sudah bisa terbiasa.
Dengan dia yang sudah direlakan pergi.
Jika hujan kali ini adalah poros yang berputar,
mengenai cerita yang ia miliki bersama dia, kekasihnya,
maka ini bukanlah hujan badai.
Tapi ini adalah titik akhir sebelum mendung menyudahi kegundahan langit.
Karena setelah ini, kekasihnya tak akan kembali lagi.
Sebab yang akan ia jumpai adalah kemarau yang renta.
Dan hujan kali ini bukanlah saat untuk merayu lagi.
Hujan ini jelas adalah harga mati.
Karena dia, kekasihnya, telah benar-benar pergi.
Tanpa berguna bila dinanti.
Pesan hujan padanya jelas;
ini bukan tentang jarak yang dapat dipangkas oleh rindu,
ini bukan ketidakhadiran yang dapat dibayar oleh temu.
Namun ini jelas tentang perpisahan,
yang dulu luput ditegur waktu.
Yogyakarta, 21-1-2017
-Nawafil Fil-
#sehariSATU
Menghempas daun-daun yang berpegang pada pohon, erat.
Hingga akhirnya jatuh, terapung di atas genangan.
Tanpa bertanya apakah ia sanggup melipat kenangan.
Tentang dia yang telah dilepaskan.
Dari balik mata, sederat kenangan pecah.
Bersama kedua pipi yang mulai basah.
Berbau beberapa desah, resah,
dan juga gelisah.
Tanpa bertanya apakah ia sudah bisa terbiasa.
Dengan dia yang sudah direlakan pergi.
Jika hujan kali ini adalah poros yang berputar,
mengenai cerita yang ia miliki bersama dia, kekasihnya,
maka ini bukanlah hujan badai.
Tapi ini adalah titik akhir sebelum mendung menyudahi kegundahan langit.
Karena setelah ini, kekasihnya tak akan kembali lagi.
Sebab yang akan ia jumpai adalah kemarau yang renta.
Dan hujan kali ini bukanlah saat untuk merayu lagi.
Hujan ini jelas adalah harga mati.
Karena dia, kekasihnya, telah benar-benar pergi.
Tanpa berguna bila dinanti.
Pesan hujan padanya jelas;
ini bukan tentang jarak yang dapat dipangkas oleh rindu,
ini bukan ketidakhadiran yang dapat dibayar oleh temu.
Namun ini jelas tentang perpisahan,
yang dulu luput ditegur waktu.
Yogyakarta, 21-1-2017
-Nawafil Fil-
#sehariSATU
Komentar
Posting Komentar