REKAM SEPIKU

Aku ingin segera melewati hari ini,
untuk enyahkan segala sepi.
Menatap layar empat belas inchi.
Hanya untuk tenggelam di dunia maya.
Membuat jemari terus menari,
menyusun alamat website yang ingin dijelajahi.
Google mencari artikel,
dari Indowebster hingga twitter.
Bahkan usangnya beranda friendster.


Perlahan mataku mulai menyapu bersih.
Halaman demi halaman di muka layar,
bergeser dari atas hingga bawah.
Sesekali juga kuperiksa,
layar ponsel yang juga sesekali ikut menyala.

Sekian waktu berlalu.
Aku tetap masih terpaku, membatu.
Sampai akhirnya kesepian benar-benar melemparku,
pada aneka masa lalu,
persis seperti waktu itu,
yang telah lama sudah berlalu.

Lagu-lagu lirih yang menguasai latar,
perlahan semakin sayup di telinga.
Hingga aku benar terlempar.
Terkapar dengan segurat rindu,
walau tak lagi menggebu,
karena sudah kian kelabu.

Padahal di luar sedang ramai.
Jauh dari suasana sepi.
Meski matahari tengah tegak bertengger,
tepat pada singgasana tertingginya,
panas dan kian menyengat.

Mungkin sepi memang sedang ingin mencumbuku;
Hingga aku menuntaskannya,
aneka masa lalu yang menuntut eksistensinya.
Hingga aku beranjak untuk pulang,
pukul dua lebih sepuluh,
membaur di luar, di tengah lalu lalang.

Paiton, 6-2-2017.
-Nawafil Fil-
#sehariSATU

Komentar

Postingan Populer