RINDUKU (III)
Dari bilik hati kerinduanku.
Kuabadikan potret dirimu.
Mengenang kulum manis senyummu,
teduh tatap matamu,
dan segala tentangmu.
Pada kisah yang akhirnya berujung pilu.
Bisu.
Dari bilik hati kerinduanku.
Aku masih menyusun serpihan hatiku.
Menutup satu per satu lubang lukanya,
yang remuk terporak-porandakan perpisahan.
Ketika ajal telah mengemban,
ruhmu untuk kembali kepada Tuhan.
Dengan airmata ini,
ijinkan aku untuk melantunkan lirih semua doaku,
hanya untukmu.
Dengan sakit ini,
ijinkan aku untuk tetap mengabadikan semua kisahku,
yang kujalani bersamamu.
Dengan luka ini,
ijikan aku untuk tetap menghamba pada kerinduanku,
yang tertuju kepadamu.
Dan dengan perpisahan ini,
janganlah memaksaku,
untuk mencari siapa penggantimu.
Setidaknya hingga ajal juga menjemputku.
Seraya merapal "semoga",
Tuhan akan mempertemukanku kembali padamu.
Biarkan saja,
lembaran kisah yang Tuhan tuliskan setelah ini,
tetap menjagaku dalam sendiri,
sebelum kelak bertemu kembali,
dengan ijin Sang Ilahi,
dalam kisah yang lebih abadi,
Karena itulah yang sebenarnya dinanti,
oleh hati,
hingga nanti.
Mencintai tanpa berhenti.
Di kehidupan yang tak berujung nanti.
Abadi.
Paiton, 2-2-2017.
-Nawafil Fil-
#sehariSATU
Kuabadikan potret dirimu.
Mengenang kulum manis senyummu,
teduh tatap matamu,
dan segala tentangmu.
Pada kisah yang akhirnya berujung pilu.
Bisu.
Dari bilik hati kerinduanku.
Aku masih menyusun serpihan hatiku.
Menutup satu per satu lubang lukanya,
yang remuk terporak-porandakan perpisahan.
Ketika ajal telah mengemban,
ruhmu untuk kembali kepada Tuhan.
Dengan airmata ini,
ijinkan aku untuk melantunkan lirih semua doaku,
hanya untukmu.
Dengan sakit ini,
ijinkan aku untuk tetap mengabadikan semua kisahku,
yang kujalani bersamamu.
Dengan luka ini,
ijikan aku untuk tetap menghamba pada kerinduanku,
yang tertuju kepadamu.
Dan dengan perpisahan ini,
janganlah memaksaku,
untuk mencari siapa penggantimu.
Setidaknya hingga ajal juga menjemputku.
Seraya merapal "semoga",
Tuhan akan mempertemukanku kembali padamu.
Biarkan saja,
lembaran kisah yang Tuhan tuliskan setelah ini,
tetap menjagaku dalam sendiri,
sebelum kelak bertemu kembali,
dengan ijin Sang Ilahi,
dalam kisah yang lebih abadi,
Karena itulah yang sebenarnya dinanti,
oleh hati,
hingga nanti.
Mencintai tanpa berhenti.
Di kehidupan yang tak berujung nanti.
Abadi.
Paiton, 2-2-2017.
-Nawafil Fil-
#sehariSATU
Komentar
Posting Komentar