SENJA KALA ITU BUKAN SENJA KINI

Di akhir senja kala itu.
Ku lepas perempuanku pergi.
Dengan segudang cita-cita yang dimiliki.
Binar kedua matanya ku pandangi.
Tampak sembab dengan gerimis tipis,
yang kemudian mengundang tangis.


Genggaman tangan benar-benar lepas.
Setelah kaitan sampan turut dilepas.
Rasanya semua waktu sudah ku lalui bersamanya.
Hingga menembus batas kewajaran,
yang entah kapan awal semuanya.

Tapi di akhir senja kini.
Entah sudah yang keberapa kali.
Aku berdiri di dermaga ini.
Menanti sampan yang hendak menepi.

Padahal burung camar sudah mulai berpulang.
Setelah sehari telah bertualang.
Meski bukan gelap yang aku khawatirkan.
Tapi lelah yang telah mencapai hati.

Mungkin tidak senja hari ini.
Namun iya senja berikutnya,
di esok hari.
Meski bisa saja,
tidak akan ada lagi namanya senja.
Karena bayangmu tertelan pekatnya malam.
Bersama kenangan yang dipaksa tenggelam.
Menjadi tanda,
bahwa aku bukan lagi tempatmu untuk berpulang.

Paiton, 28-12-2016.
-Nawafil Fil-
#sehariSATU

Komentar

Postingan Populer