TERSAKITI

Air matanya keluar menjadi tangis.
Mengalir di kantung mata yang kempis.
Mengikis hati yang turut kronis.
Dikala hujan hanya gerimis.
Disambut bunga yang mekar dengan manis.
Meskipun sayang berbau amis.


Bunga itu perlu dibuahi lagi.
Selepas rasa yang telah dinodai.
Meski engkau datang kembali.
Padahal dia tak lagi menanti.

Bukan dia tak mau kembali.
Mengulang rasa yang pernah terjadi.
Menjalin cinta yang telah terhenti.

Bayangkan saja.
Rasa dan cinta itu adalah benalu.
Yang pernah hadirkan aroma sembilu.
Hingga buatnya menaruh ragu.

Benar.
Rasa miliknya memanglah ada.
Masih tersisa dan belum pergi.
Namun untuk apa tanaman yang indah.
Kalau kau enggan meng-indahkan-nya.

Biarkan saja rasanya pergi.
Biarkan saja cintanya mati.
Tanpa kau usah kembali lagi.
Agar dirinya tak tersakiti lagi.

Mereka -rasa dan cinta- miliknya,
pastilah pergi, pastilah mati.
Layaknya api yang akan padam.
Bila tak ada yang menyulutnya kembali.

Paiton, 24-12-2016.
-Nawafil Fil-
#sehariSATU

Komentar

Postingan Populer