INI RASAKU

Ini rasaku.
Tentang aksara yang tak pernah kau baca.
Karena terlalu mengacuhkannya.
Tega berpaling muka.
Dengan hati yang enggan kembali membuka.
Mereka-reka.


Ini rasaku.
Tentang sajak-sajak milikku yang kau anggap biasa saja.
Padahal jelas termakna rindu yang kian meraja.
Meski sakit juga membaja.
Bagimu sajak itu hanya tinta.
Hitam yang tak bermakna.
Kata yang sia-sia.

Ini rasaku.
Tentang jiwa yang mulai lelah.
Membuntutimu ke segala arah.
Dengan landasan ego semata,
yang sulit rasanya dicerna.
Karena wujudnya hanya merana.

Ini rasaku.
Tentang keinginan untuk berbenah.
Memutuskan untuk merebah.
Menghentikan segala langkah.
Mengasingkan resah.
Membuang jauh gelisah.
Dengan usaha beserta pasrah.

Tentang rasaku.
Meski rasanya belum mampu.
Karena rasaku masih menggebu,
sesak penuhi kalbu,
dengan rindu-rindu yang bisu.
Beku dan kelabu.

Tentang rasaku.
Andai saja boleh meminta.
Meski dengan terbata-bata.
Ajari aku melupakan cinta,
yang dulu pernah bertahta,
menyatukan kita.

Paiton, 31-1-2017.
-Nawafil Fil-
#sehariSATU