RINDU SIALAN

Aku hanya rindu.
Meski tak pernah mau tahu,
bahwa rinduku menggebu-gebu.
Menyayat sepi memenuhi kalbu,
namun jelas telah kelabu.


Rasanya serupa belati tajam,
yang diam-diam menghujam,
hingga mata enggan terpejam.
Hatiku terajam.

Dulu jelas aku rindu.
Kini masih saja aku rindu,
meski kelabu.
Serupa bunga yang telah layu.
Hingga tak lagi mendayu-dayu.
Meski sang angin kencang berseru.

Rindu sialan!
Masih saja menjebakku pada kisah yang lalu.
Pada lucu senda guraumu,
renyah percakapanmu,
dan manis kulum senyummu.

Rindu sialan!
Enyahlah saja menuju jalanan.
Tergerus roda-roda kendaraan.
Remuk dan berantakan.
Termusnahkan.
Hingga akhirnya terlupakan.

Paiton, 29-1-2017.
-Nawafil Fil-
#sehariSATU

Komentar

Postingan Populer