Kopi Hitammu Adalah Lambang Kerinduanku
“Mama hanya belajar pada kopi dan malam, Pa. Tentang hidup, hitam pun dapat memberi kenikmatan”. Begitulah alasan yang keluar ketika aku bertanya tentang kebiasaanmu meminum kopi setiap malam. Padahal alasan itu lebih cocok diberikan kepada orang yang menyukai kopi, bukan orang sepertiku yang tidak menyukainya. Meski itu bukan berarti aku tidak pernah meminum kopi. Aku juga pernah meminum kopi, tetapi bukan kopi hitam seperti buatanmu yang hanya dibubuhi setengah sendok gula. Latte, cappuccino, mocha, lebih kupilih apabila ingin meminum kopi –lebih manis rasanya– . Namun malam ini, rasanya ingin sekali aku mencoba untuk menikmati kopi hitam seperti racikanmu. Satu sendok kopi, setengah sendok gula, dengan ukuran cangkir kecil yang selalu kau gunakan setiap kali kau menikmatnya. Rasa pahit mulai menyerang pangkal lidahku. Tampaknya bagian itu lebih peka daripada yang lainnya. Rasa manis dari gula sepertinya hanya sedikit menghampiri lidahku di setiap tegukannya. Selebihnya, hanya...